Ada
kesepakatan mayoritas manusia yang ada di bumi ini mengenai Adam, yaitu Adam
sebagai manusia pertama, atau bisa di katakan sebagai bapak bagi manusia yang
ada di bumi, dan Hawa (Eve) sebagai ibu yang pertama-nya. Bila demikian
pemahamannya, berarti tidak ada ras manusia sebelum Adam, dan seharusnya memang
begitu.
Walaupun untuk
mendukung pemahaman tersebut menjadi
keyakinan massal, butuh banyak sekali yang di korbankan. Sebut saja dari
informasi yang ada dalam Kitab Suci, bukti-bukti peninggalan sejarah, dan juga teori-teori
ilmiah yang ada, bisa di katakan sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan
doktrin ini.
Marilah
sama-sama kita singkap satu per satu
bukti-bukti yang melemahkan keyakinan massal ini:
1.
Dari informasi yang ada di kitab suci
Baiknya kita
memulai penyingkapan kita ini dari sumber yang di yakini kebanyakan orang yang
meyakini pemahaman ini, yaitu dari Kitab-kitab Suci yang ada, terutama yang
berasal dari 3 agama besar saat ini (Taurat, Injil, dan Al-Quran). Karena
dengan alasan ada dalam Kitab Suci, maka keyakinan yang mereka miliki bisa
mempengaruhi ilmuan yang berpikir ilmiah sekalipun.
Bagi orang
Islam, ada ayat yang sering di jadikan argumentasi mereka tentang keyakinan
ini. Yaitu dalam surat Al-Baqoroh ayat 30, yang di tafsirkan peristiwa di dalam
ayat tersebut adalah proses pengangkatan Adam menjadi Kholifah di bumi, yang di
hadiri oleh para Malaikat, adalah ayat yang menerangkan proses penciptaan Adam
sebagai manusia pertama .
Padahal
kalau kita mau meneliti lebih dalam, pada ayat tersebut tidak ada satu katapun
yang menyiratkan penciptaan Adam sebagai manusia yang pertama. Justru sebenarnya
adalah proses pengangkatan Adam menjadi seorang pemimpin bagi manusia.
Disinilah
menariknya, mungkinkah Adam sebagai manusia pertama yang di angkat oleh Tuhan
Semesta Alam sebagai pemimpin, akan tetapi dia hanya sendirian, padahal
bukankah seorang pemimpin (apalagi yang mengangkat langsung Allah SWT, pastinya
beliau adalah seorag Nabi/ Rosul) hanya memimpin dirinya sendiri? Jawabannya
sudah pasti tidak mungkin, karena seorang Nabi dan Rosul pasti memimpin masal
manusia menuju jalan kebenaran.
Kedua, yang
patut di cermati juga adalah dialog Malaikat dengan Allah SWT ketika
menginformasikan kepada para Malaikat mengenai rencana-Nya yang akan mengangkat
Adam menjadi Kholifah di muka Bumi. Lantas, Dewan Malaikat pun protes dengan
menyatakan "Mengapa Engkau hendak menjadikan Khalifah di Bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan dan sering menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Dari pernyataan Malaikat itu, seharusnya kita
tahu bahwa manusia itu suka berbuat kerusakan di bumi dan melakukan pertumpahan
darah (perang). Nah, mungkinkah Malaikat menyatakan demikian, namun dia belum
pernah melihat perilaku manusia sebelumnya? Justru kenapa Malaikat bertanya
seperti itu, karena dia sudah pernah menyaksikan kelakuan-kelakuan manusia
sebelum Adam, yang dengan nafsu-nya meng-exploitasi bumi untuk kepentingan
pribadi dan golongan-nya, dan juga banyak melakukan peperangan.
Lengkapnya bunyi ayat tersebut adalah:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Di dalam Taurat
khususnya dalam Kitab Kejadian yang bayak membahas penciptaan, juga tidak ada penjelasan
sama sekali yang menyiratkan Adam sebagai
manusia pertama. Dalam kitab itu hanya di ceritakan Tuhan menciptakan manusia menurut
gambar dan rupa-Nya setelah langit dan bumi beserta isinya telah sempurna di
ciptakan. Kemudian Allah menciptakan Taman Eden di sebelah timur.
Dan sama
sekali tidak di katakan di situ manusia pertama itu adalah Adam. Di
ceritakan-nya Adam setelah di ceritakan penciptaan langit dan bumi bukan
mengindikasikan Adam sebagai manusia pertama. Apalagi drama Adam dan Hawa yang
di lemparkan dari surga, yang katanya berada di atas bumi, akibat Hawa memakan
buah pohon larangan adalah karangan belaka, karena di kitab itu Tuhan
menciptakan Taman Eden di bumi bukan di tempat lain. Juga di Kitab-kitab yang
lain, tidak ada yang meyatakan Adam sebagai manusia yang pertama di muka bumi.
2.
Dari segi peninggalan masa lalu
Awal
kehidupan di bumi kalau di hitung dari periode kenabian yang ada dalam
kitab-kitab suci (khususnya Perjanjian Lama yang secara spesifik menjelaskan
tahun kejayaan para Nabi dan Rasul) hanya berumur kurang lebih 10.000 tahun
yang lalu. Umur tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan Rohaniawan, walau
demikian angkanya tidak lebih dari kisaran 12.000 tahun yang lalu.
Sebagaimana pendapat, seorang agamawan
dari Irlandia, yang bernama James
Ussher, yang berpendapat kemunculan Nabi Adam terjadi pada sekitar tahun
4.004 SM. Selain itu seorang
Sejarawan, yang bernama Josephus,
menyatakan bahwa manusia pertama itu muncul pada sekitar tahun 5.411 SM, sementara seorang ilmuan,
bernama ‘Adil Thaha Yunus, memperkirakan
Nabi Adam muncul pada sekitar 5.872 SM.
Sedangkan
fakta dari peninggalan keberadaan manusia telah ada jauh sebelum tahun-tahun
yang di sebutkan di atas. Sebut saja Peradaban Lembah Sungai Indus di India
yang sudah ada pada tahun 6.000 SM – 7.000 SM. Di Iran pada 7.000 SM, manusia telah mengenal almunium. Dan di Cina
pada 7.000 SM, manusia sudah
mengenal bercocok tanam.
Berdasarkan bukti peninggalan manusia pun, keberadaan-nya
diperkirakan telah ada sebelum 200.000
tahun yang lalu, bahkan ada ahli yang ber pendapat umat manusia telah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Hal itu
tentunya didukung oleh beberapa penemuan arkeologis, seperti penemuan kerangka Homo Sapiens (manusia
modern) yang berumur 195.000 tahun.
Penemuan
artefak di Pegunungan Coso pada tahun 1961-pun menyiratkan umur manusia sudah
ada sejak ratusan ribu tahun. Artefak yang berbentuk seperti busi (inti logam
yang berbalut keramik, dan ditutup kayu segi enam) itu, dan menurut para ahli
berumur kurang lebih 500.000 tahun.
Belum lagi ditemukannya sebuah peralatan besi
yang menyerupai bor, yang di temukan di dalam bongkahan batu bara di penggalian
batu bara di Skotlandia pada tahun 1852, yang pastinya berumur jutaan tahun
yang lalu karena ada di dalam bongkahan batubara. Dan masih banyak bukti-bukti
ilmiah yang lain, yang cukup membuktikan keberadaan manusia sebelum periode
Adam.
3. Dari Segi
Teori-teori Ilmiah
Biar bagaimanapun Hukum Tuhan yang
sudah ditetapkan pada setiap mahluknya, tidak akan pernah berubah sampai
kapanpun. Sebab, apabila ada salah satu kasus kemudian Tuhan merubah hukum yang
sudah di tetapkannya, berarti Tuhan melanggar apa yang sudah ditetapkannya
sendiri. Tentunya itu bukanlah sifat dari Tuhan, dan tidak ada satupun Hukum
Tuhan yang tidak Ilmiah.
Hal ini pun sama seperti proses
penciptaan Adam, tidak mungkin Tuhan menciptakan Adam seperti seorang pembuat
tembikar membuat kerajinan tangan. Membentuknya dari tanah liat sehingga berbentuk
manusiautuh lalu di tiupkan ruh, kemudian menjadi hidup.
Padahal Tuhan sudah menetapkan
dalam kitab suci-Nya Al-Quran dalam Surat Al-Mu’minun ayat 12-14, begini
firmannya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Jelas sekali Tuhan telah menetapkan
proses penciptaan manusia melalui
tahapan-tahapan yang tidak boleh di lewatkan satu tahapan pun, karena bila demikian
akan gagal bayi di lahirkan. Jadi suatu yang mustahil kalau Allah melanggar
ketetapannya sendiri, dengan meciptakan Adam seperti pembuat tembikar.
Firman Tuhan di atas tentunya
sejalan dengan Teori Kedokteran mengenai proses penciptaan manusia. Dimana
prosesnya di awali dari bertemunya sperma dan ovum (zigot), dan sperma itu
dikatakan berasal dari saripati tanah karena memang sel-sel pembentuk sperma
adalah berasal dari yang di makan, dan semua yang dimakan manusia pasti berasal
dari tanah.
Sampai sekarang, dogma Adam
sebagai manusia pertama inilah yang merubah cara pandang kebanyakan orang hari
ini. Banyaknya peninggalan masa lalu yang terungkap, mengharuskan kita untuk
merubah cara pandang, sebab jika tidak akan selamanya kita membohongi diri, dan
juga generasi kita.
Bukan dengan merevisi periode
kenabian untuk mempertahankan dogma tersebut, sebab apabila hal tersebut
dilakukan, sama saja dengan merombak total isi kandungan yang ada dalam kitab
suci. Ataupun dengan membuat teori-teori untuk membantah penemuan-penemuan yang
ada. Bahkan ilmuan yang ilmiah sekalipun dalam membuat teori terkendala dengan
keyakinan Adam sebagai manusia pertama.
"MANUSIA" SEBELUM ADAM ADALALAH BASYAR JIN
BalasHapusSEBELUM ADAM MENURUT AL-QURAN PENGHUNI BUMI ADALAH BASYAR YG MIRIP SEKALI DG ADAM YAITU BANGSA / BASYAR JIN YG TRNYATA BUKAN MAKHLUK HALUS / GAIB TETAPI NYATA SEPERTI KITA-KITA INI. PENJELASANNYA ADA DI BLOG SAYANDR ROMAS IDEA DG DALIL2 AQLI DAN NAQLI
BalasHapus