Sabtu, 16 Juni 2012

Sejarah Pengobatan di Zaman Purba


Walaupun asal-usul pengobatan hilang ditelan waktu, bukti-bukti arkeologis mengungkapkan bahwa manusia Zaman Batu mengenal tumbuhan obat dan tanaman lainnya. Mereka juga dapat menyembuhhkan retak tulang dan patah tulang. Cara pengobatan yang dilakukan di zaman Mesir kuno dan Mesopotamia kuno terbilang cukup rumit, karena pengobatan digabungkan dengan kepercayaan dan sihir.

Pada 2000 SM Ilmu Pengobatan Mesir mempunyai tiga cabang utama:
  1.  Para tabib yang menggunakan obat-obatan, salep, dan ramuan
  2. Para ahli bedah yang mengobati luka dan melakukan pembedahan di permukaan tubuh, tetapi jarang membedah bagian dalam tubuh, dan
  3. Para tukang sihir mengurusi roh jahat dan kekuatan gaib.

Sejumlah dokumen Mesir kuno menggambarkan bahwa penyakit-penyakit tertentu di obati dengan tumbuhan seperti kacang-kacangan, daun bawang, ara, dan kurma, mineral seperti tembaga dan antimonium, selain produk hewani mulai dari lemak kuda nil hingga kotoran kerbau.

Tabib pertama yang terkenal di Mesir bernama Imhotep (2686-2613 SM). Di Mesopotamia, suku Sumeria, Amorit, Babilonia, dan Asiria mengembangkan sendiri cara pengobatan. Mereka melakukan pembedahan, mencuci, dan membalut luka, serta menggunakan ratusan obat mulai dari buah prem kering hingga tahi cecak.

Seperti juga di Mesir, obat-obatan tertentu juga dikaitkan dengan penyakit-penyakit tertentu, dan obat di kombinasi dengan mantra dan jampi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar