Jumat, 22 Juni 2012

Watak Seseorang Berdasarkan Bentuk Kepalanya


Kepalanya yang melebar di bagian atas
menunjukkan kecerdasannya.
 

Ilmu yang mempelajari watak seseorang berdasarkan bentuk kepalanya disebut frenologi (phrenology). Sebelumnya ada juga ilmu yang membaca watak manusia berdasarkan bagian tubuh, yang lebih dikenal yaitu palmistry ilmu membaca bentuk dan garis telapak tangan atau fisiogami (pengetahuan tentang karakteristik wajah dan tubuh).  Frenologi terbilang barang baru di banding metode analisis lain seperti; numerology, palmistry, fisiogami, atau astrologi, bahkan di Indonesia pun namanya belum popular.

Frenologi lahir pada 1796 di Austria. Pelopornya dr. Franz Joseph Gall, seorang dokter umum. Menurut Gall, kegiatan berpikir sangat berpengaruh terhadap bentuk otak. Bentuk otak kemudian mempengaruhi bentuk tengkorak, berupa tonjolan atau ketidakteraturan pada permukaan kepala. Karena pertumbuhan otak setiap orag berbeda, bentuk  kepala setiap orang pun tidak ada yang sama.

Gall beranggapan karakter setiap individu dapat dengan mudah di evaluasi dengan mengamati ketidak aturan pada kepala itu sebagai benjolan. Di mata ahli frenologi benjolan itu disebut panca indera atau organ.
Bentuk kepala menurut Gall juga menunjukkan jenis otak yang mengisi di dalamnya, karena pembentukan otak adalah proses yang seirama dengan pertumbuhan manusia. Ia mengatakan bahwa otak yang masih muda dapat dibentuk melalui pendidikan dan jenis-jenis kegiatan khusus.

Gagasan Gall diikuti banyak orang. Frenologi pun menjadi ilmu yang laris dipelajari. Penerus Gall  berhasil mengembangkan ilmu ini, segala teknik dan metode penelitian disempurnakan. Mereka membuat patokan dalam meng-aplikasikan frenologi dengan mengukur lingkar kepala.  Rata-rata lingkar normal kepala wanita berkisar 48 cm- 56 cm, dan pria berkisar 49,5 cm – 57 cm.

Karena Gall mendasarkan analisisnya secara empiris murni,  maka frenologi mudah diterima masyarakat. Kontribusi paling penting Gall adalah mengkategorikan bentuk batok kepala penjahat. Menurut dia ada hubungan yang erat antara sifat psikopat penjahat dengan kecacatan fisik atau bawaan. Di antara ketidaknormalan itu adalah berbagai ukuran batok kepala yang tidak umum dan tulang-tulang wajah yang tidak simetris.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar